BERITA

Detail Berita

Peluncuran Program Sekolah Adipangastuti SMA N 2 Boyolali

Minggu, 26 Desember 2021 19:16 WIB
1611 |   -

SMA N 2 Boyolali kini resmi menjadi sekolah Adipangastuti. Proses panjang ini dimulai sejak Agustus lalu, ada beberapa program yang muncul sebagai wujud implementasi Hasthalaku. Mari sejenak menyamakan persepsi mengenai Adipangastuti, Hasthalaku dan Solo Bersimfoni.

Sidang pembaca terhormat, Solo Bersimfoni adalah sebuah Non-Government Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pencegahan intoleransi, kekerasan dan radikalisme. Solo Bersimfoni ini resmi ada sejak 2017  dan kemudian mengembangkan model Sekolah Adipangastuti. Model ini menjunjung tinggi nilai Hasthalaku yang diharapkan siswa akan menjadi lebih toleran dan terbiasa akan Hasthalaku.

Hasthalaku sendiri adalah delapan perilaku dalam Budaya Jawa yang terdiri dari Gotong Royong, Grapyak Semanak (ramah tamah), Guyub Rukun (kerukunan), Lembah Manah (rendah hati), Ewuh pekewuh (saling menghormati), Pangerten (saling menghargai), Andhap Asor (berbudi luhur), dan Tepa Slira (tenggang rasa).

Istilah tersebut bukanlah hal baru dalam lembaga pendidikan sekolah, SMA N 2 Boyolali sendiri contohnya telah menerapkan pembinaan karakter bagi para peserta didiknya. Namun, hadirnya Solo Bersimfoni memberi nuansa baru yang sepertinya lebih cocok diterapkan kepada kaum muda. Penerapannya bisa melalui konten digital, penulisan buku, bahkan film.

Selain program yang telah disebut di atas, terdapat program lain seperti posterisasi baik itu digital maupun non. "JIka berkunjung ke SMA N 2 Boyolali, akan mudah ditemui poster maupun gambar hasil karya Guru dan Siswa." Kata Pak Edi. Untuk konten digital pun, Sekolah berusaha memaksimalkan media sosial terutama instagram, youtube dan website. "Jika konsisten, sekolah bisa turut andil mencetak kreator konten siswa berbakat dan tentu yang paling utama adalah menyuarakan kebaikan." Tambah Ibu Fitri.

Pendampingan 6 bulan ini memang memacu semangat pihak sekolah untuk terus membudayakan hasthalaku yang sejalan juga dengan profil pelajar pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Sebagai penanda dan wujud keseriusan SMA N 2 Boyolali terhadap Sekolah Adipangastuti, maka pada Jumat,  17 Desember 2021 SMA Negeri 2 Boyolali meluncurkan Program Sekolah Adipangastuti. Adapun acara didalamnya adalah pentas karawitan,   launching buku antologi pusi dan artikel pendidikan yang bertema hasthalaku serta film berjudul ketulusan di Aula SMAN 2 Boyolali. 

Alunan gamelan mengalun merdu semenjak pagi. Sepasang pembawa acara yang kental dengan bahasa Jawa memandu acara. Mereka ini terdiri dari Guru dan Siswa, yaitu guru bahasa Jawa (Ibu Wahyu Sulistiyaningsih) dan Siswa Kelas XI MIPA 2 (Ilham Dwi Indrawan).

Tak kalah seru, pada acara tersebut juga terdapat pembacaan 4 puisi 4 Bahasa yaitu Jawa, Indonesia, Inggris dan Jerman. Puisi yang diambil adalah hasil karya siswa yang terkumpul dalam Antologi Puisi. Puisi dibacakan oleh dari Adi Nur Ikhsanudin (XI MIPA 3), Yudia Asuningsih (XI), Anindya Ratu Fadzria (X MIPA 3) dan Rahayu Deka Fadila (XII MIPA 5).

Progam Sekolah Adipangastuti tahun ini dilakukan oleh 2 sekolah yakni SMAN 2 Boyolali dan SMAN 1 Karanganyar. Progam ini berjalan selama 6 bulan, sejak Bulan Juli hingga Bulan Desember dilakukan pendampingan dan pemberian inovasi serta motivasi oleh tim Solo Bersimfoni untuk menjalankan Sekolah Adipangastuti yang lebih adaptif dan optimal dalam mengimplementasikan nilai hasthalaku khususnya di proses pembelajaran.

Sebelum dilakukan launching Sekolah Adipangastuti, terlebih dahulu dilakukan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan di Hotel Solia Yosodipuro Solo pada Kamis, 16 Desember 2021. Kegiatan tersebut diharapkan agar bisa menjadi evaluasi dan refleksi pembelajaran bersama antara dua sekolah tersebut.

Kelancaran berlangsungnya program selama 6 bulan ini juga karena dukungan dari seluruh warga sekolah SMAN 2 Boyolali. Bapak Edi Purwoko S.Pd. selaku ketua program Adipangastuti di SMAN 2 Boyolali memberikan dukungan dan memastikan imlementasi hasthalaku terwujud di lingkungan sekolah. Contoh implementasi tersebut diwujudkan dalam produk buku, film, dan karawitan.

Hal ini berjalan dengan baik karena dukungan Kepala Sekolah SMA N 2 Boyolali (Drs. Agung Wardoyo). Pada pelaksaannya terdapat 3 koordinator untuk beberapa bidang diantaranya Bapak Suripto Handoko S.Sn. sebagai koordinator karawitan, Bapak Yoko Supriyanto S.Pd. sebagai koordinator film dan Ibu Fitri Ananda S.Pd. sebagai koordinator Antologi Puisi dan Artikel.

Salah satu siswi, Aisyah Ainur Rofiq turut mendukung dengan menulis artikel hasthalaku. Menurut Aisyah kegiatan menulis artikel seperti ini sangat bermanfaat karena dapat menggali bakat menulis dan membuka jalan bagi siswa untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya. Aisyah juga berharap bisa meningkatkan minat membaca buku dan menulis sebagai wujud penanaman nilai hasthalaku bagi siswa.

Dalam acara launching Sekolah Adipangastuti SMAN 2 Boyolali, juga turut hadir Kepala SMAN 2 Boyolali dan juga dari Tim Solo Bersimfoni, kasi SMA Cabang Dinas V Provinsi Jawa Tengah, komite sekolah, serta guru dan perwakilan siswa.

Bapak Drs. Agung Wardoyo selaku Kepala SMAN 2 Boyolali mengatakan bahwa nilai budaya jawa (hasthalaku) yang ada ini kami ingin terus selalu berkibar menyinari warga sekolah dan warga masyarakat agar tercipta ketenteraman. Hal tersebut didukung oleh Bapak Antony Heri Santoso, S.E., M.M. selaku kasi SMA juga mengatakan, “Korelasi budaya, nasionalisme, dan pendidikan di SMA 2 ini menciptakan karya yang luar biasa.”

Dengan begitu peluncuran Sekolah Adipangastuti ini SMA 2 Boyolali diharapkan bisa mengimplementasikan selalu nilai hasthalaku dalam proses pendidikan walau tanpa pendampingan. Seluruh warga sekolah juga akan terbiasa dan semakin akrab dengan nilai budaya jawa serta nasionalisme yang akan menciptakan kehidupan yang damai tenteram di lingkungan sekolah serta masyarakat.

Nilai budaya jawa dan sikap nasionalisme harus diterapkan pada diri seluruh warga sekolah sesuai dengan pantun sambutan dari Bapak Khresna Bayu Sangka Ph.D selaku Direktur Program Sekolah Adipangastuti Solo Bersimfoni yakni, “SMA Negeri 2 boyolali terhampar dekat permandian tlatar, mari membangun simfoni untuk negeri dengan spirit tentara pelajar.” 

Liputan Khusus oleh Antonio David Setya Wijaya (XI IPS 4)

Editor : Fitri Ananda, S. Pd.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini