Oleh : Tanti Siswanti, S.Psi. M.Psi
Melihat perkembangan jaman yang ada saat ini, pemerintah Indonesia telah memprediksi akan adanya era bonus demografi di Indonesia yang akan terjadi pada tahun 2020 hingga 2035. Pada era itu, jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun) jumlahnya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan jumlah kelompok usia non produktif ( usia 0 – 14 tahun dan > 65 tahun ). Dengan adanya bonus demografi ini, maka perlu dipersiapkan generasi muda yang berkualitas agar tenaga kerja yang nantinya tersedia di Indonesia adalah tenaga kerja yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan jaman yang semakin berkembang.
Permasalahan kependudukan bukan hanya tentang rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar penduduk dan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang memicu naiknya angka pengangguran, tetapi juga kualitas kesehatan penduduk yang masih rendah yang ditandai dengan tingginya angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya beberapa isu kependudukan yang menjadi tantangan di masa depan, maka SMA Negeri 2 Boyolali sebagai suatu institusi pendidikan merasa terpanggil untuk berperan serta dalam membentuk generasi muda yang berkualitas agar kelak siswa SMA Negeri 2 Boyolali dapat menjadi sumber daya manusia yang produktif dan berguna bagi nusa dan bangsa dengan menyelenggarakan program Sekolah Siaga Kependudukan.
Dibentuknya Sekolah Siaga Kependidikan (SSK) di SMA Negeri 2 Boyolali, diharapkan semua guru dapat menanamkan pengetahuan, sikap, perilaku yang responsive dan adaptif dalam menghadapi situasi kependudukan kepada semua peserta didik di SMA Negeri 2 Boyolali.
Sekolah Siaga Kependudukan adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan local khusus kependudukan, dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan (population corner) sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana. Melihat pengertian SSK di atas, maka dalam pelaksanaan program SSK di SMA Negeri 2 Boyolali juga melibatkan beberapa guru mata pelajaran yang mana didalam pembelajarannya disisipkan materi tentang isu-isu kependudukan. Selain terintegrasi di dalam beberapa mata pelajaran, SMA Negeri 2 Boyolali juga menyediakan pojok kependudukan baik berupa media cetak maupun digital yang nantinya dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh peserta didik. Hal yang tidak kalah penting dari kedua metode di atas dalam mengembangkan SSK adalah disusunnya beberapa program yang melibatkan siswa secara langsung untuk mengimplementasikan apa yang telah didapatkan dari mata pelajaran maupun dari pojok kependudukan.
Sekolah Siaga Kependudukan yang dibentuk di SMA Negeri 2 Boyolali memiliki beberapa tujuan, yang antara lain:
Untuk mewujudkan tujuan pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan di SMA Negeri 2 Boyolali tersebut, maka para peserta didik perlu untuk dibiasakan bersikap:
Materi-materi atau isu-isu kependudukan yang nantinya akan diintegrasikan dalam program Sekolah Siaga Kependudukan di SMA Negeri 2 Boyolali adalah isu-isu yang sedang berkembang saat ini, antara lain: urbanisasi, bonus demografi, generasi berencana dan pembentukan karakter dan perkembangan remaja yang mana isu-isu tersebut sangat diperlukan untuk mempersiapkan peserta didik SMA Negeri 2 Boyolali menjadi generasi yang berkualitas unggul yang tidak terlepas dari visi dan misi sekolah.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini